Text
Menyibak Kontroversi Dugaan Ketidakaslian Alkitab: Apologetika Terhadap "The Misquoting Jesus"
Kekristenan menghadapi terpaan badai iman. Silih berganti dan secara bertubi-tubi, berbagai buku bermunculan menyerang Alkitab. Satu dari sekian banyak buku itu adalah The Misquoting Jesus (Bart D. Ehrman). Menurut New York Times, The Misquoting Jesus masuk dalam kategori best seller. Akibat kemunculan buku itu, keresahan dituai, kekristenan dijauhi, Kristus ditinggalkan, Alkitab tidak layak dipercaya. Kesan yang dimunculkan Ehrman adalah Alkitab bukan ilham Allah, melainkan "firman" para penyalin dan penerjemah Alkitab. Kesan yang muncul kemudian adalah Alkitab sudah dipalsukan atau diubah menurut kepentingan teologis para penerjemah dan penyalin Alkitab.
Menyibak Kontroversi Dugaan Ketidakaslian Alkitab secara apologetis dan investigatif, menyanggah The Misquoting Jesus. Ada banyak hal yang disibak yang dapat Anda baca dari buku ini. Sibakan itu menjelaskan kesalahan Ehrman yang mendasar dalam menguraikan gagasan teologisnya. Diantara kesalahan itu adalah pengaruh gereja Ehrman yang memandang Alkitab sebagai bagian dari liturgi sehingga firman tidak dijadikan pondasi terpenting dalam membangun iman, wacana teologisnya berada di kubu agnostik dan liberal, sumber teologinya juga salah. Dengan semua itu, penelitian, kajian, dan kesimpulan sudah pasti salah.
Kita tidak perlu takut menghadapi badai iman yang diembuskan The Misquoting Jesus. Mengapa? Kita sudah mengetahui banyak sibakan yang sudah diuraikan sehingga tidak ada yang perlu ditakuti. Iman kita pun semakin diteguhkan karena, menurut Alkitab, pada akhir zaman akan bermunculan para penyesat. Untuk itu, tetaplah berpegang pada firman Allah sebagai Pedang Roh untuk mengalahkan tipu daya Iblis. Selain berisi sanggahan terhadap The Misquoting Jesus, serta menguraikan duduk perkara dan kejadian yang sebenarnya, di penghujung buku ini ada langkah-langkah praktis yang patut Anda lakukan untuk memelihara dan menguatkan iman.
Tidak tersedia versi lain